Kapolres Klaten AKBP Warsono SH SIK MH, di sela kegiatan menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dilakukan untuk memastikan situasi kamtibmas serta arus lalu lintas di Kab. Klaten aman dan kondusif pada perayaan malam Idul Fitri.
"Hari ini kami memantau kegiatan aktivitas malam takbir, terutama di wilayah Kabupaten Klaten, dan secara umum masih berjalan dengan baik."
Dijelaskan Kapolres bahwa di beberapa wilayah telah dilakukan upaya penertiban terkait kendaraan yang dipasangi musik bersuara keras. Penindakan tersebut dilakukan untuk mencegah potensi gesekan di masyarakat.
"Kita juga melakukan upaya penertiban, seperti di Delanggu kemudian di beberapa wilayah. Namun saat ini sudah tertib dan kegiatan sudah berakhir. Peserta sudah kembali ke wilayah masing-masing, untuk aktifitas takbir di tempat ibadah."
AKBP Warsono menegaskan bahwa Polres Klaten tidak melarang takbir, namun mengimbau agar aktivitas yang dilakukan dengan tidak mengganggu aktivitas umum. Meskipun takbir keliling di kampung desa tetap diperbolehkan, namun diimbau agar kegiatan tersebut terkodinir dan tidak menyebabkan konvoi yang mengganggu arus lalu lintas. Penggunaan sound system besar juga dihimbau tidak digunakan, karena menyebabkan ketidaknyamanan di masyarakat dan banyak laporan dari masyarakat ke Polres Klaten.
"Yang kita khawatirkan ada konvoi-konvoi dari kecamatan mana atau wilayah mana dan terjadi gesekan di jalan dan jadi panjang. Ini yang ingin kita hindari. Jangan sampai perayaan Idul Fitri diwarnai ada kejadian tersebut."
Kapolres kemudian menghimbau agar masyarakat untuk merayakan malam Idul Fitri 1445 H/2024 M dengan kegiatan yang positif dan tidak kontra produktif. Kemudian bagi yang akan melakukan Sholat Ied agar tetap hati-hati di perjalanan dan dalam membawa barang berharga.
"Dalam malam takbir, mari kita perbanyak ibadah di tempat ibadah yang kami anjurkan. Besok juga akan ada sholat Idul Fitri, jadi tetaplah menjaga kewaspadaan dan barang bawaan masing-masing. Hindarilah penggunaan barang-barang yang berlebihan yang dapat mengundang orang lain, karena hal tersebut dapat menyebabkan tindak pidana."