Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengingatkan pentingnya menjaga stabilitas wilayah demi kelangsungan investasi di provinsi tersebut. Pasca aksi anarkis yang terjadi saat peringatan Hari Buruh (May Day), ia mencanangkan program "Jateng Zero Anarko" sebagai upaya menghilangkan tindakan anarkisme yang dapat meresahkan masyarakat dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
"Jawa Tengah harus bebas dari anarkisme ya, demi keberlangsungan investasi kita. Jadi kami canangkan program Jateng Zero Anarko," ujar Luthfi dalam pernyataan tertulisnya pada Senin (5/5/2025).
Luthfi menyampaikan krusialnya investasi bagi pembangunan Jawa Tengah. Ia mengungkapkan bahwa mayoritas pembangunan daerah, mencapai 85 persen, berasal dari investasi, sementara kontribusi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hanya sebesar 15 persen.
"85 persen pembangunan daerah (berasal) dari investasi. Kita jaga betul iklim investasi kita agar investor nyaman," katanya.
Melalui program ini, pemerintah daerah mengajak berbagai pihak untuk turut serta dalam pengawasan serta pencegahan jika terdapat indikasi anarkisme. Luthfi menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menolerir aksi-aksi anarkis yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban di wilayah Jawa Tengah.
"Jawa Tengah butuh kondisi keamanan yang kondusif. Kita tidak boleh menolerir seluruh aksi-aksi anarkisme di Jateng," tegasnya.
Seiring dengan program ini, Jawa Tengah juga telah melakukan langkah-langkah strategis untuk memperkuat investasi, seperti pengembalian status Bandara Jenderal Ahmad Yani sebagai bandara internasional, yang akan mempermudah akses bagi investor serta meningkatkan kunjungan wisatawan asing.
"Peningkatan status Bandara Jenderal Ahmad Yani menjadi prioritas kami. Maka begitu terpilih, kami bersama Gus Yasin langsung tancap gas untuk mengembalikan status bandara internasional," terang Luthfi.
Selain itu, peningkatan Kawasan Industri Kendal (KIK) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang juga menjadi perhatian utama pemerintah guna menarik investasi dan memperluas lapangan kerja di Jawa Tengah.
"Dari sisi serapan tenaga kerja, status KEK akan membuat investasi semakin deras masuk ke KIT Batang sehingga lapangan kerja akan semakin banyak," imbuhnya.
Luthfi menekankan bahwa kondisi keamanan yang kondusif adalah kunci keberhasilan program yang sedang dijalankan pemerintah. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
"Kamtibmas harus kondusif agar program-program yang kami rintis bisa berhasil. Investasi Jateng sudah mulai menggeliat, monggo bersama-sama kita jaga," pungkasnya.
"Jawa Tengah harus bebas dari anarkisme ya, demi keberlangsungan investasi kita. Jadi kami canangkan program Jateng Zero Anarko," ujar Luthfi dalam pernyataan tertulisnya pada Senin (5/5/2025).
Luthfi menyampaikan krusialnya investasi bagi pembangunan Jawa Tengah. Ia mengungkapkan bahwa mayoritas pembangunan daerah, mencapai 85 persen, berasal dari investasi, sementara kontribusi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hanya sebesar 15 persen.
"85 persen pembangunan daerah (berasal) dari investasi. Kita jaga betul iklim investasi kita agar investor nyaman," katanya.
Melalui program ini, pemerintah daerah mengajak berbagai pihak untuk turut serta dalam pengawasan serta pencegahan jika terdapat indikasi anarkisme. Luthfi menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menolerir aksi-aksi anarkis yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban di wilayah Jawa Tengah.
"Jawa Tengah butuh kondisi keamanan yang kondusif. Kita tidak boleh menolerir seluruh aksi-aksi anarkisme di Jateng," tegasnya.
Seiring dengan program ini, Jawa Tengah juga telah melakukan langkah-langkah strategis untuk memperkuat investasi, seperti pengembalian status Bandara Jenderal Ahmad Yani sebagai bandara internasional, yang akan mempermudah akses bagi investor serta meningkatkan kunjungan wisatawan asing.
"Peningkatan status Bandara Jenderal Ahmad Yani menjadi prioritas kami. Maka begitu terpilih, kami bersama Gus Yasin langsung tancap gas untuk mengembalikan status bandara internasional," terang Luthfi.
Selain itu, peningkatan Kawasan Industri Kendal (KIK) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang juga menjadi perhatian utama pemerintah guna menarik investasi dan memperluas lapangan kerja di Jawa Tengah.
"Dari sisi serapan tenaga kerja, status KEK akan membuat investasi semakin deras masuk ke KIT Batang sehingga lapangan kerja akan semakin banyak," imbuhnya.
Luthfi menekankan bahwa kondisi keamanan yang kondusif adalah kunci keberhasilan program yang sedang dijalankan pemerintah. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
"Kamtibmas harus kondusif agar program-program yang kami rintis bisa berhasil. Investasi Jateng sudah mulai menggeliat, monggo bersama-sama kita jaga," pungkasnya.