Kasatgaswil Densus 88 Beri Pembinaan Upaya Pencegahan Paham Intoleransi , Radikalisme, dan Terorisme



Kepala Satgas Wilayah Densus 88 Maluku Kombes Pol I Wayan Sukarena menyatakan bahwa tujuan dari semua upaya pencegahan yang dilakukan ini adalah untuk merubah pemahaman yang ekstrim menjadi lebih moderat.


Hal ini disampaikan oleh Kasatgas Wilayah Densus 88 Maluku saat menjadi pembicara dalam pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan topik "Sinergitas Pencegahan Paham Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme" di Aula Kanwil Kemenag Provinsi Maluku, Senin (05/08/2024).
 

Tampak hadir saat pembinaan berlangsung, Kabag TU Kanwil Kemenag Maluku, H. M. Rusydi Latuconsina, Kabid Bimas Islam H. M. Yasir Rumadaul, Kabid Bimas Kristen Nansij Latuheru, Kabid Madrasah La Fata, Pembimas Katholik Bernardus Fenulene, serta seluruh ASN dilingkup Kanwil Kemenag Maluku

  

"Berdasarkan data yang dimiliki, mantan napi teroris yang sudah bebas/selesai menjalani hukuman sebanyak 47 orang," ungkapnya.


Dalam pemaparannya, dirinya menganalogikan bahwa terorisme diibaratkan pohon yakni intoleransi sebagai akar, radikalisme sebagai batang pohon, dan terorisme sebagai buahnya.

"Paham intoleransi sebagai akar permulaan, dan jika berlanjut pada sikap yang berlebihan maka itulah bentuk radikalisme yang apabila berlanjut maka akan menghasilkan tindakan terorisme," ungkapnya.

Materi yang disampaikan meliputi definisi, karakter, ciri-ciri paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme, serta faktor-faktor penyebab.

Kombes I Wayan Sukarena juga memberikan contoh-contoh kasus yang pernah terjadi di Indonesia serta langkah-langkah yang telah diambil oleh Densus 88 dalam menangani ancaman tersebut.

Menurutnya, upaya pencegahan tindakan terorisme ini dilakukan dari akarnya, maka perlu untuk dilakukan sosialisasi dan pendampingan agar kedepannya generasi berikut tidak terpapar paham radikalisme ekstrimisme dan terorisme.

Selain itu, dirinya juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan aparat keamanan dalam upaya pencegahan penyebaran paham radikalisme.

"Sinergi antara semua elemen bangsa sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai. ASN harus menjadi teladan dalam menjaga nilai-nilai toleransi dan kebhinekaan," ujarnya.

Saat ditemui Tim Humas usai pembinaan, Kombes I Wayan Sukarena berharap sosialisasi perdana yang dilakukan di lingkungan Kanwil Kemenag Maluku ini diharapkan bisa berlanjut lebih jauh lagi sampai pada tingkat Kemenag Kabupaten/Kota di Maluku

Harapan saya kedepannya sosialisasi ini bisa berlanjut ke tingkat kabupaten/kota , terlebih kepada penyuluh agama yang merupakan ujung tombak di lapangan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat." harapnya

 

Dikatakan, pembinaan dan sosialisasi ini penting untuk dilakukan, jangan sampai kita sibuk urusan keluar akan tetapi kita lupa untuk sosialisasikan kepada internal kita sendiri.

Dirinya juga berpesan kepada semua ASN agar mantan napi teroris yang telah menjalani masa hukumannya untuk tidak di buli dan dikucilkan sehingga tidak muncul perasaan terdiskriminasi dan kembali ke jalan yang salah.

Lebih baru Lebih lama